Ku dengar kau cinta sangat padanya
Ku dengar hatimu kini miliknya
Dia kan menjadi teman sehidup dan sematiAku menjadi sahabatmu
Siksanya mengakui kau teman biasa
Terpaksa ku terima itu hakikatnya
Yang pasti aku tak mahu lupakan cinta
Kau percik api membakar kenangan lama
Aku tak tahu menilai cintamu
Aku tak mampu pertahankan
Tinggalkanku, perlahan-lahan ku trima
Semakin ku sakit, semakin kau bahgia
Mengapakah aku jadi lemah
Sungguh ku tak sangka dia membawa jantungku bersamamu
Yang pasti aku tak mau lupakan cinta
Kau percik api membakar kenangan lama
Aku tak tahu menilai cintamu
Aku tak mampu pertahankan
Tinggalkanku, perlahan-lahan ku trima
Semakin ku sakit, semakin kau bahgia
Mengapakah aku jadi lemah
Sungguh ku tak sangka dia membawa jantungku bersamamu, bersamamu
Mengapakah aku jadi lemah
Sungguh ku tak sangka dia membawa jantungku bersamamu...
"Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggotanya tetapi seandainya daging itu rosak dan kotor, maka kotor dan rosaklah seluruh anggota badan. Daging yang dimaksudkan itu adalah hati"
(Riwayat Bukhari dan Muslim daripada Nu'man bin Basyir)
Inilah gaya aku menulis tentang hidup, menulis bukan kerna nama, tapi kerna rasa.
(Riwayat Bukhari dan Muslim daripada Nu'man bin Basyir)
Inilah gaya aku menulis tentang hidup, menulis bukan kerna nama, tapi kerna rasa.
14 July, 2013
Tinggalkan ku..perlahan-lahan ku terima...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment